Dubes RI meresmikan Pondok Pesantren NU pertama di Jepang

banner 468x60

TEMPO.CO, Jakarta – Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi memimpin Sekolah Berasrama Nahdlatul Ulama pertama (Dengan baik) pada hari Jumat di Kota Koga, Prefektur Ibaraki, Jepang.

“Peningkatan keanggotaan NU sekitar 120.000 pada akhir Juni. Akhir tahun ini diperkirakan mencapai 160.000 hingga 170.000,” kata Heri yang juga menjabat sebagai Ketua NU. mustasyar atau salah satu pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang.

banner 336x280

Dalam sambutannya, Dubes Heri menyampaikan bahwa pertumbuhan WNI, termasuk WNI yang tergabung dalam NU, diperkirakan akan terus meningkat seiring pemerintah Jepang membuka kesempatan bagi tenaga kerja dari luar Jepang untuk bekerja di negara tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut, Dubes Heri menyampaikan bahwa istilah magang akan dihilangkan dan diganti dengan program ikuseisuro (TG 0), dengan syarat kemampuan bahasa Jepang diturunkan menjadi N5.

Selain itu, Heri mengatakan selama lima tahun terakhir mayoritas sekitar 520.000 pekerja berkualifikasi tertentu Mereka yang bekerja di Jepang tidak tinggal di kota besar, melainkan di kota kecil, sehingga model pembangunan di pedesaan sangat cocok untuk NU.

“Untuk mengembangkan basis NU bisa dimulai dari desa-desa setempat. Misalnya di Hokkaido, jumlah penduduk kita pada tahun 2020 sekitar 800-900 jiwa. pekerja berkualifikasi tertentu atau tokuteigino “Mencapai 1.400, sama seperti di Okinawa,” kata Heri.

Heri berharap melalui peresmian pesantren ini dapat membangun komunitas dan mengembangkan gotong royong. “Kalau ada tempatnya (pondok pesantren pasti datang),” lanjut Heri.

Sementara itu, Ketua PCINU Jepang Achmad Gazali mengatakan, pendirian pesantren bertujuan untuk menyebarkan nilai pendidikan Islam dan dakwah di Jepang yang merupakan negara minoritas Muslim.

Periklanan

Peresmian pesantren tersebut bersamaan dengan Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) dan Pendidikan Menengah Kader Nahdlatul Ulama (PMKNU) yang diselenggarakan oleh PCINU Jepang.

Menurut Achmad, peresmian pesantren tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembentukan kaderisasi agar peserta didik mendapat semangat yang lebih baik.

Sementara itu, Ketua PBNU KH Masyuri Malik dalam sambutannya di Pondok Pesantren NU Koga mengajak jemaah untuk membela nilai-nilai Islam dan ormas Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut, khususnya NU.

“NU tidak butuh kita, kita butuh NU. Tentu kita berharap di akhirat nanti kita bisa bertemu dengan orang-orang shaleh seperti Kyai Hasyim Asy’ari pendiri NU,” ujarnya. .

Kegiatan PD-PKPNU dan PMKNU mengundang sejumlah kyai se-Indonesia untuk memberikan sedikitnya 20 materi tentang Ahlussunah Wal Jamaah Annahdliyah Islam.

Pilihan Editor: Lihat Flash Ramadan Pesantren di Jepang yang berbeda dari biasanya

DI ANTARA



Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *